Senin, 29 Desember 2008

Beruang Dan Ikan


Seekor beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dengan sabar di tepi sungai deras, waktu itu memang tidak sedang musim ikan.

Sejak pagi ia berdiri di sana mencoba meraih ikan yang meloncat keluar air. Namun, tak satu juga ikan yg berhasil ia tangkap. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya..hup .. ia dapat menangkap seekor ikan kecil.

Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan, si ikan kecil itu meratap pada sang beruang.
"Wahai beruang, tolong lepaskan aku."
"Mengapa ?" tanya beruang.
"Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat celah-celah gigimu," rintih sang ikan.
"Lalu kenapa?" tanya beruang lagi.
"Begini saja,tolong kembalikan aku ke sungai, setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar, di saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku utk memenuhi seleramu." kata ikan.
"Wahai ikan, kau tahu kenapa aku bisa tumbuh begitu besar?" tanya beruang.
"Mengapa?" ikan balas bertanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Karena aku tidak pernah menyerah walau sekecil apapun keberuntungan yang telah tergenggam di tangan !" jawab beruang sambil tersenyum mantap.
"Ops !" teriak sang ikan.

MORAL CERITA :
Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan. Namun jika kita tidak mau membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang Tuhan berikan maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan hal ini hanya akan menciptakan penyesalan yang tiada guna di kemudian hari, saat kita harus berucap: "Ohhhh... andaikan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dulu".

Maka bijaksanalah pada hidup, hargai setiap detil kesempatan dalam hidup kita.

Disaat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan.
Disaat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan.
Di saat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali.
Dan dalam kondisi terburuk pun selalu ada kesempatan untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup kita.
Bila kita setia pada perkara yang kecil maka kita akan mendapat perkara yang besar.
Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka ia akan menjadi kesempatan yang besar.

Sumber : jawaban.com

Jumat, 19 Desember 2008

Kisah Sebuah Arloji


Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu.

Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.

Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.

"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini ?", tanya si tukang kayu

"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada", jawab anak itu.

MORAL CERITA :

Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam 'kesibukan dan kegaduhan'. Ada baiknya kita menenangkan diri kita terlebih dahulu sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan. "Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin." (Pengkhotbah 4:6)."

Sumber : Jawaban.com

Minggu, 07 Desember 2008

Kenapa Tuhan Memberikan Masalah Kepada Kita ?


Masalah-masalah yang kita hadapi bisa membuat kita jatuh atau bertumbuh,tergantung dengan bagaimana caranya kita menanggapinya.

Sangat disayangkan banyak orang gagal untuk melihat bagaimana Tuhan menggunakan masalah untuk kebaikan mereka.

Mereka lebih memilih untuk bertindak dengan bodoh dan membenci masalah-masalah yang mereka hadapi, daripada berdiam diri untuk merenungkan kebaikan apa yang bisa mereka dapati dari masalah-masalah tersebut.

Ada lima cara yang Tuhan menggunakan masalah-masalah di dalam kehidupan kita:
1.Tuhan menggunakan masalah untuk MENGARAHKAN kita.
Kadang-kadang Tuhan harus menyalakan api di bawah kita untuk membuat kita tetap bergerak. Sering kali masalah yang kita hadapi akan mengarahkan kita ke arah yang baru dan memberikan kita motivasi untuk berubah. Apakah Tuhan sedang mencoba menarik perhatian kita?

2.Tuhan menggunakan masalah untuk MENGUJI kita
Manusia bagaikan teh celup...jika kita ingin tahu apa yang ada di dalamnya, celupkan saja ke dalam air panas! Pernahkah Tuhan menguji kesetiaan kita dengan masalah? Apakah yang didapati oleh masalah-masalah itu tentang kita?

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu,bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:2-3).

3.Tuhan menggunakan masalah untuk MENGOREKSI kita
Ada pelajaran-pelajaran yang kita pelajari hanya melalui penderitaan dan kegagalan. Mungkin waktu kita masih kecil orang tua kita mengajar kita untuk tidak boleh menyentuh kompor yang panas. Tetapi mungkin kita belajar justru karena setelah kita terbakar.

Kadang-kadang kita baru bisa menghargai sesuatu... kesehatan,uang, hubungan..., saat kita sudah kehilangannya.

"Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:71).


4.Tuhan menggunakan masalah untuk MELINDUNGI kita
Suatu masalah bisa menjadi berkat jika masalah tersebut mencegah kita dari bahaya. Tahun lalu ada satu teman saya yang dihentikan dari pekerjaannya karena dia menolak untuk melakukan sesuatu yang tidak etis oleh bossnya. Pengangguran itu merupakan suatu masalah bagi dia, tetapi justru itulah yang menghindarkan dia ditangkap dan dimasukan ke dalam penjara setahun kemudian ketika kelakuan manajemen yang tidak etis itu akhirnya terbongkar.

"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan..." (Kejadian 50:20).

5. Tuhan menggunakan masalah untuk MENYEMPURNAKAN kita
Jika kita menanggapi masalah dengan cara dan pandangan yang benar, masalah tersebut bisa membentuk kita. Tuhan lebih memperhatikan karakter kita daripada kenyamanan kita.

Hanya hubungan anda dengan Tuhan dan karakter anda yang akan dibawa dengan anda sampai kekal. Kita malah bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa...kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.(Roma 5:3-4)

Sumber : unknown

Kisah Seekor Kupu-Kupu


Seseorang menemukan kepompong seekor kupu.Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu.

Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya.

Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut.

Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semuanya tak pernah terjadi.Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

MORAL CERITA :

Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan. Kita mungkin tidak akan pernah dapat "Terbang” Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kita memohon Kekuatan...Dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.

Kita memohon kebijakan...Dan Tuhan memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.

Kita memohon kemakmuran...Dan Tuhan memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.

Kita memohon Keteguhan Hati...Dan Tuhan memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.

Kita memohon Cinta...Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.

Kita Memohon kemurahan / kebaikan hati...Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.

Begitulah cara Tuhan membimbing Kita... Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan? Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti / mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.

Sumber : unknown

Kamis, 13 November 2008

Mendengar Suara Tuhan


Ada seseorang yang tak punya makanan apapun untuk keluarganya. Ia masih punya bedil tua dan tiga butir peluru. Jadi, ia putuskan untuk keluar dan menembak sesuatu untuk makan malam. Saat menelusuri jalan, ia melihat seekor kelinci dan ia tembak kelinci itu tapi luput. Lalu ia melihat seekor bajing, dia tembak tapi juga luput lagi. Ketika ia jalan lebih jauh lagi, dilihatnya seekor kalkun liar diatas pohon dan ia hanya punya sisa sebutir pelor, tapi terdengar olehnya suatu suara yang berkata begini "Berdoalah dulu, bidik keatas dan tinggallah tetap terfokus."

Namun, pada saat bersamaan, ia melihat seekor rusa yang adalah lebih menguntungkan. Senapannya ia turunkan dan dibidiknya rusa itu. Tapilantas ia melihat ada ular berbisa diantara kakinya, siap-siap untuk mematuknya, jadi dia turunkan lebih kebawah lagi, mengarah untuk menembak ular itu. Tetapi suara itu masih berkata kepadanya, "Aku bilang berdoalah dulu, bidik keatas dan tinggallah tetap terfokus."

Jadi orang itu. memutuskan untuk menuruti suara itu. Ia berdoa, lalu mengarahkan senapan itu tinggi keatas pohon, membidik dan menembak kalkun liar itu. Peluru itu mental dari kalkun itu dan mematikan rusa. Pegangan senapan tua itu lepas, jatuh menimpa kepala si ular itu dan membunuhnya sekali.

Dan, ketika senapan itu meletus, ia sendiri terpental kedalam kolam. Saat ia berdiri untuk melihat sekelilingnya, ia dapatkan banyak ikan didalam semua kantungnya, seekor rusa dan seekor kalkun untuk bekal makanannya. Ular (Iblis) mati konyol sebab orang itu mendengarkan suara Allah.

MORAL CERITA :
Berdoalah sebelum kau lakukan apapun, bidik dan arahkan keatas pada tujuanmu, dan tinggallah terpusat pada Allah.

Jangan kau kecil hati oleh siapapun mengenai masa lampaumu. Masa lampau itu memang tepatnya begitu "sudah lewat, sudah lampau." Hidupilah setiap hari sehari demi sehari. Dan ingatlah bahwa hanya Allah yang tahu masa depan kita dan bahwa Ia tidak akan membiarkanmu melewati daya tahanmu. Janganlah memandang pada sesamamu untuk meminta berkat melainkan lihat dan bergantungkah pada Tuhan.

Ia bisa membuka pintu2 bagimu yang cuma Ia saja yang bisa lakukan. Pintu2 yang bukan kau masuki dengan menyelinap, melainkan yang hanya Ia yang sudah persiapkan bagi dan demi kamu. Jadi, tunggulah, tenanglah, sabarlah: dahulukan Allah dan lain-lainnya akan menyusul dengan sendirinya.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33).

Sumber: Jawaban.com

Selasa, 11 November 2008

Anjing Yang Berjalan Diatas Air


Ada sebuah cerita kuno yang lucu namun sangat bermakna. Dikisahkan ada dua orang petani, yang satu selalu bersikap optimis, sedangkan yang satunya selalu pesimis. Suatu hari petani yang optimis berkata, "Hari yang indah, matahari bersinar terang."

Si pesimis menanggapi, "Ya, tapi aku takut jika terlalu banyak sinar matahari, pucuk-pucuk daun akan terbakar."

Jawab si optimis,"Tapi kan curah hujan bulan ini cukup baik."

Nah itu dia, aku juga takut bisa saja kita akan kebanjiran dan tanaman ini akan mati."

Suatu hari si petani optimis menceritakan tentang anjing yang baru dibelinya kepada si petani optimis.

"Sudah lihat anjing pemburu yang baru kubeli belum? Dia adalah anjing pemburu paling hebat yang pernah ada."

"Maksudmu anjing blasteran yang aku lihat dikurung di belakang rumahmu? Menurutku sih kurang bagus."

"Kalau begitu mari kita buktikan besok. Mari kita berburu," tantang si petani optimis.

Pada esok harinya dua petani itu pergi berburu bebek-bebek. Ketika mereka berhasil menembak beberapa bebek, si petani optimis menyuruh anjing tersebut mengambil bebek-bebek tersebut yang jatuh diseberang danau.

Si anjing menuruti perintah petani itu. Tetapi bukannya berenang melewati danau tersebut, si anjing berjalan diatas air mengambil bebek-bebek tersebut dan kembali kepada dua petani tersebut dengan cara yang sama.

"Apa pendapatmu tentang hal ini, dia hebat bukan?"

Setelah menimbang-nimbang si pesimis menjawab, "Hem... anjingmu tidak bisa berenang. Betul kan??"

MORAL CERITA :
Terkadang sebagai manusia kita seperti petani pesimis tersebut, kita tidak bisa melihat hal-hal baik dalam kondisi keuangan kita karena kita hanya terfokus kepada kesalahan dan masalah. Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Ditengah-tengah kesulitan sekalipun ada suatu peluang."

Sikap optimis itu lebih dari sekedar percaya dengan apa yang Anda lihat. Optimis itu percaya sebelum melihat. Anda perlu percaya sebelum melihat, karena melihat itu berdasarkan kondisi, sedangkan percaya itu berdasarkan iman.

Kondisi perekonomian saat ini mungkin diluar kendali Anda, namun sikap Anda ada dalam kendali Anda. Untuk dapat melihat peluang bahkan dalam kesulitan seperti ini, pastikan Anda memiliki sikap optimis. Tuhan selalu bisa memberkati Anda dalam keadaan seperti apapun, namun Dia tidak bisa menolong Anda jika Anda tidak bisa mempercayaiNya. Percayailah Tuhan, dan temukan peluang dan berkat-berkat Tuhan yang telah Dia siapkan bagi Anda.

Sumber : Frank Damazio/VM
Jawaban.com

Kamis, 06 November 2008

Resep Menjalani Hidup


Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari pekerjaanku,Berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku.

Dia memberi jawaban yang mengejutkanku. "Lihat ke sekelilingmu", kataNya. "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada di hutan ini?" "Ya", jawabku.

Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya, Aku beri mereka air, dan pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah, namun tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tapi Aku tidak berhenti merawatnya."

"Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya."

"Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu tapi Aku tetap tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke empat. "

"Lalu pada tahun ke lima sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah.Bandingkan dengan pakis, yang kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidakberarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani."

"Tahukah engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu, Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu. "

Tuhan berkata, "Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah."

"Saatmu akan tiba", Tuhan mengatakan itu kepadaku. "Engkau akan tumbuh sangat tinggi."

Seberapa tinggi aku harus bertumbuh Tuhan?" tanyaku. "Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?" Tuhan balik bertanya. "Setinggi yang mereka mampu?" aku bertanya.

"Ya." jawabNya "Muliakan Aku dengan pertumbuhan mu, setinggi yang engkau dapat capai."

Lalu aku pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Allah tidak akan pernah menyerah terhadapku dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap Anda.

MORAL CERITA :

Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan;hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.

Sumber : Jawaban.com

Sabtu, 01 November 2008

Memberi Tanpa Pertimbangan


Cobalah untuk mengawali suatu hari Anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata Anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan: diberikan.

Apakah Anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi dengan suara yang memekakkan telinga. Atau, Anda sedang betrada dalam mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat Anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.

Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian Anda. Bukankah tak seorangpun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini Anda hanya sedang ‘berlatih' memberi; mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan Anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang.

Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Aryus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau Berlian yang Anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.

Sumber : Jawaban.com

Senin, 27 Oktober 2008

Berdoa Dengan Iman


Saat makan siang dengan beberapa teman, salah seorang dokter bedah bertanya kepada saya, "Dokter, operasi terhebat apakah yang pernah Anda lakukan?"

Saya bingung harus menjawab operasi yang mana. Saya sudah banyak melakukan operasi dan semuanya menuntut keahlian, kesabaran dan ketelitian yang tinggi. Kemudian saya teringat pada operasi yang dijalani oleh gadis kecil yang hanya mempunyai harapan 10% saja untuk hidup.

Malam itu para perawat membawa seorang gadis kecil yang berwajah pucat masuk ke ruang operasi. Waktu itu pikiran saya sedang dipenuhi berbagai macam persoalan yang berat. Ketika para perawat sedang mempersiapkan pembiusan, gadis kecil ini bertanya kepada saya,
"Dokter, bolehkah saya menanyakan sesuatu?"
"Ya sayang, apa yang ingin kamu tanyakan?"
"Setiap malam sebelum tidur saya selalu berdoa. Sekarang sebelum operasi dimulai, bolehkah saya berdoa?"
"Baiklah anak manis, engkau memang harus berdoa. Jangan lupa berdoa juga untuk saya."

Kemudian gadis kecil itu melipat kedua tanganya dan berdoa, "Yesus, Engkau gembala yang baik. Berkatilah domba kecil-Mu malam ini, dalam kegelapan, kiranya Engkau dekat denganku. Lindungi aku sampai datangnya sinar mentari esok pagi dan berkati pula dokter yang akan mengoperasiku."

Setelah menutup doanya gadis kecil itu berkata, "Sekarang saya sudah siap Dokter."

Mata saya berkaca-kaca melihat betapa besar iman yang dimiliki gadis kecil tersebut. Malam itu sebelum saya mulai operasi, saya berdoa, "Tuhan yang baik, Engkau boleh tidak membantuku dalam operasi yang lain, tapi kali ini bantulah aku untuk menyelamatkan gadis kecil ini."
Kemudian saya mulai mengoperasi gadis kecil itu dan keajaiban terjadi, dia disembuhkan.
Saat berpisah dan melepas gadis kecil itu untuk kembali ke rumah, maka saya sadar sesungguhnya sayalah ‘pasien' yang menjalani operasi iman. Gaya hidup gadis kecil itu mengajarkan bahwa jika kita menyerahkan seluruh masalah dan beban hidup kita ke dalam tangan Tuhan, maka Dia akan memulihkan dan menolong kita.
MORAL CERITA :
Doa dan Iman!!! Membuat kita yakin bahwa Tuhan mampu memelihara dan menjaga harapan yang kita gantungkan kepada-Nya. Doa menjadikan iman sebuah kenyataan. Doa yang dinaikkan dengan iman akan menghapuskan kekuatiran di dalam hati kita, sehingga DOA itu akan mendatangkan mujizat.
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada-Nya. Karena itu tetaplah berdoa dengan penuh keyakinan dan pengharapan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

(Yohanes 16 : 24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.)
Sumber : Jawaban.com

Jump!!














Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)
Sumber : Jawaban.com

Kepiting Marah


Setelah tahu akan kedengkian kepiting yang membawa kepada kematiannya sendiri, tahukah juga Anda bahwa sifat kepiting yang lain adalah pemarah? Dan hal itu pun membawa kehancuran di dalam hidupnya.

Tahukan Anda bagaimana cara orang biasanya memancing kepiting? Hanya dengan menggunakan sebatang bambu lalu mengikatkan tali ke batang bambu itu. Di ujung lain tali itu kami mengikat sebuah batu kecil. Lalu kami mengayun bambu agar batu di ujung tali terayun menuju kepiting yang kami incar.
Kami mengganggu kepiting itu dengan batu, menyentak dan menyentak agar kepiting marah. Dan kalau itu berhasil maka kepiting itu akan ‘menggigit' tali atau batu itu dengan geram. Capitnya akan mencengkeram batu atau tali dengan kuat sehingga kami leluasa mengangkat bambu dengan ujung tali berisi seekor kepiting gemuk yang sedang marah.

Kami tinggal mengayun bambu dengan perlahan agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar yang sudah kami isi dengan air mendidih karena di bawah wajan itu ada sebuah kompor dengan api yang sedang menyala. Kami celupkan kepiting yang sedang murka itu ke dalam wajan tersebut. Seketika kepiting melepaskan gigitannya dan tubuhnya menjadi merah.
Tak lama kemudian kami bisa menikmati ‘Kepiting Rebus' yang sangat lezat. Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena kemarahannya. Karena kegeramannya atas gangguan yang kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kecil.
MORAL CERITA :

Kita sering sekali melihat banyak orang jatuh dalam kesulitan, menghadapi masalah, kehilangan peluang, kehilangan jabatan, bahkan kehilangan segalanya karena MARAH. Jadi kalau Anda menghadapi gangguan, baik itu batu kecil atau batu besar, hadapilah dengan bijak.
Redam kemarahan sebisa mungkin. Lakukan penundaan dua tiga detik dengan menarik napas panjang. Kalau perlu pergilah ke kamar kecil, cuci muka atau basuhlah tangan dengan air dingin agar murka Anda mereda dan Anda terlepas dari ancaman ‘wajan panas' yang bisa menghancurkan masa depan Anda.

Nothing Great in the World has ever been accomplished without PASSION.

Berkacalah Pada Diri Sendiri


Ketika dua cermin saling berhadapan, muncul pantulan yang tak terhingga. Begitulah bila Anda mau bercermin pada diri sendiri. Akan Anda temukan bayangan yang tak terhingga.Bayangan itu adalah kemampuan yang luar biasa.

Ketakterbatasan yang memberi kekuatan untuk menembus batas rintangan diri.Berkacalah pada diri sendiri, dan temukan kekuatan itu.

Singkirkan cermin diri orang lain. Di sana hanya terlihat kekurangan. Dan kelemahan Anda yang akan memupuk ketidakpuasan saja. Dan ini akan menjerumuskan Anda ke dalam jurang kekecewaan.

Anda bukan orang lain. Anda adalah Anda yang memiliki jalan keberhasilan sendiri
Mulailah hari ini dengan menatap wajah Anda.

Carilah bayangan yang tak terhingga itu. Di sana ada kekuatan yang akan membawa Anda ke puncak keberhasilan.

Sebatas Pandangan Anda


Bila Anda memandang diri Anda kecil, dunia akan tampak sempit, dan tindakan apapun yang Anda lakukan akan tampak kerdil.

Namun, bila Anda memandang diri Anda besar, dunia terlihat luas, dan Anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga.

Tindakan Anda adalah cermin bagaimana Anda melihat dunia. Sementara dunia Anda tidak lebih luas dari pemikiran Anda tentang diri Anda sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berpikir dan mempunyai pandangan positif tentang diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita.

Dunia tidak membutuhkan penilaian apa-apa dari kita. Ia menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri.

Maka, bukan soal apakah kita mempunyai pandangan positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melampaui di atas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan, dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.

Sumber : Jawaban.com

Bagaimana Anda Bisa Kuat Bekerja


Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja seolah tidak mengenal lelah? Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai yang meninggalkan anak istri, bertarung dengan angin dan badai? Bagaimana juga dengan para petani, nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting tulang di tengah terik panas atau dingin malam? Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara metal? Sedangkan di sudut sempit yang lain, banyak orang mengeluh karena persoalan yang tidak lebih besar dari ujung kuku.

Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian bagi kepada siapa mereka mempersembahkan hasi kerja mereka, kepada keluarga nun juah di sana, kepada masyarakat banyak yang membutuhkan karya mereka, kepada alam yang mengasuh mereka, kepada masa depan kehidupan yang sejahtera, atau kepada hati tempat cinta itu mengalir.

Bila Anda berkeluh kesah hanya karena harus memperpanjang waktu kerja Anda beberapa jam saja, maka kenanglah punggung bungkuk seorang kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta.

Sumber : Jawaban.com

Batu Besar


Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?"

Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya!"

Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil-kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember, lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin belum."

"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

"Belum!" Sahut seluruh kelas.

Sekali lagi ia berkata, "Bagus, bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, "Tahukah kalian apa maksud ilustrasi ini?"

Seorang mahasiswa dengan bersemangat mengacungkan jari dan berkata, "Maksudnya adalah, tidak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya." "Oh bukan," sahut dosen, "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila Anda tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, maka Anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."

MORAL CERITA :

Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup kita? Anak-anak Anda, pasangan Anda, pendidikan Anda. Hal-hal yang penting dalam hidup Anda, mengajarkan sesuatu pada orang lain, melakukan pekerjaan yang Anda cintai, waktu untuk diri sendiri, kesehatan Anda, teman Anda, atau semua yang berharga.
Ingatlah untuk selalu untuk memasukkan "batu besar" pertama kali atau Anda akan kehilangan semuanya. Bila Anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup Anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian Anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya Anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri Anda sendiri: Apakah "batu besar" dalam hidup saya? Lalu kerjakan itu pertama kali.
Sumber : Jawaban.com

Bila Anda tidak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya Anda melihat lagi langkah Anda. Jangan-jangan Anda tidak melangkah setapakpun. Kesalahan memang tidak mengenakkan, namun seseorang yang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada keberhasilan.
Kesalahan menuntun Anda untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma itu, kesalahan memimpin Anda untuk mengambil tindakan yang lebih baik.
Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus Anda kerjakan.
Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka, kesedihan, dan ratapan bila kesalahan terjadi. Karena, di balik kesalahan tersimpan kesempatan yang tersembunyi.
Colombus melakukan "kesalahan" yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika. Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti "kesalahan" tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka. Masihkah Anda menganggapnya sebagai kesalahan?
Sumber : Jawaban.com

Gagal… Siapa Takut?


Apakah Anda takut gagal? Sedemikian takutnya sampai Anda tidak berusaha untuk mencoba? Coba Anda pikirkan kembali, hal tersebut benar-benar tidak masuk akal. Dengan tidak mencoba sekalipun, sebenarnya Anda sudah gagal. Jadi, rasa takut gagal adalah penyebab kegagalan yang pasti.

Apakah Anda merasa takut? Coba perhatikan rasa takut Anda. Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya. Rasa takut membuat Anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa takut membuat Anda mampu mengatasi tantangan tersulit. Tidak ada yang mampu mendorong sumber daya di dalam diri Anda lebih dari rasa takut.

Rasa takut sebenarnya ada untuk mendorong Anda maju, bukan untuk menahan Anda. Biarkan rasa takut mengajarkan Anda. Biarkan rasa takut mempersiapkan Anda. Tapi jangan membuat rasa takut menghentikan Anda. Saat rasa takut menahan Anda, coba perhatikan baik-baik apa yang menyebabkan rasa takut, dan Anda akan menemukan alasan untuk bergerak maju.

Kegagalan paling abadi adalah kegagalan untuk mulai bertindak. Bila Anda sudah mencoba, dan ternyata gagal, Anda memperoleh sesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin dicoba kembali. Anda tidak akan pernah gagal bila Anda terus berusaha.

Sumber : Jawaban.com

Orang Yang Menghalangi Anda


Bagaimana bila ada seseorang yang sedemikian ngotot menghalangi Anda mencapai kesuksesan? Bagaimana bila orang itu juga yang selalu merintangi Anda di setiap usaha Anda? Bagaimana perasaan Anda terhadap orang itu? Bagaimana kalau orang itu selalu muncul sambil membawa segudang alasan untuk menghalangi Anda betindak?

Bagaimana kalau ternyata orang itu adalah Anda sendiri? Boleh jadi... Ada kemungkinan, diri Anda sendiri adalah musuh terbesar Anda dalam meraih kesuksesan dan kemajuan.

Pernahkah Anda memergoki diri Anda sendiri berkata, "Aku tidak mungkin melakukannya..."? Tidakkah suara kecil itu juga yang selalu merintangi tujuan Anda dan membawa banyak sekali alasan bahwa setiap ide yang Anda pikirkan itu mustahil?

Keterbatasan yang Anda miliki memang cenderung membuat Anda berpikir untuk membatasi diri. Tapi keputusan tetap di tangan Anda. Suara kecil itu bisa berbicara apa saja, tapi Anda bisa menentukan pilihan.

Relakah Anda dipenjara oleh keterbatasan? Tentu saja tidak! Bayangkan apa yang bisa Anda capai bila Anda 100% mendukung diri Anda sendiri...

Nah, silahkan berkhayal dan mulailah kehidupan!

Sumber : Jawaban.com

Hidup Adalah Pilihan


Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingi membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku."

Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam, "Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman."

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.

MORAL CERITA :

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam sikap pesimis, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita sering terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak.
Sumber : jawaban.com

Obat Kesusahan


Di Jerman ada seorang wanita yang suaminya telah meninggal dunia, dan ia hidup bersama dengan 2 orang anaknya. Tetapi, pada suatu hari anaknya pergi berperang saat perang dunia II. Tidak lama kemudian, ia mendengar kabar bahwa anaknya gugur di medan perang. Ia pun selalu menangis setiap kali mengingat anak itu. Sementara anaknya yang masih hidup menjadi ketakutan melihat ibunya begitu sedih, tidak dapat dihibur, tidak mau makan, tidak mau minum, dan tidak mau berbicara. Anak ini hanya bisa duduk di sebelah ibunya yang terus menangis.

Akhirnya, ibu ini menutup pintu dan jendela rumahnya. Ia tidak mau betemu dengan orang lain dan tidak mau pergi kemana-mana. Ia terus "menikmati" kesusahannya, sampai suatu ketika ada seorang sahabat karibnya datang mencarinya, karena lama tidak bertemu. Akhirnya, ia mengijinkan orang ini masuk. Orang ini lalu mengajak si ibu keluar. Karena mereka begitu akrab, maka ia setuju untuk pergi keluar.

Tanpa sepengetahuannya, ternyata ia diajak menemui orang-orang yang ditinggal mati oleh anak-anaknya. Di sana ada orang yang ditinggal mati oleh 4 orang anak, ada yang 3 orang anak, dan ada pula yang 8 orang anak. Ketika sampai kembali ke rumahnya, ia mulai sadar bahwa ia hanya kehilangan seorang anak. Sedikit demi sedikit ia pun mulai terlepas dari kesusahannya, dan peristiwa itu ternyata menjadi obat yang terbaik.

MORAL CERITA :

Jadi, obat yang terbaik adalah jangan menyendiri lalu membiarkan iblis menipu kita untuk "menikmati" kesusahan kita sampai-sampai menghujat Tuhan. Istilah "menikmati" kesusahan dipakai karena orang yang sedang berada di dalam penderitaan suka menyendiri dan tidak mau diganggu seolah-olah ia adalah orang yang paling susah. Di dalam susahpun ia ingin memonopoli, ia ingin menjadi orang nomor satu yang paling susah. Bukankah itu sama artinya dengan menikmati kesusahan?

Jiwa seperti itu adalah jiwa yang sudah dalam keadaan sakit keras, dan obat yang terbaik adalah pergi dan melihat orang yang lebih susah daripada dirinya sendiri, supaya ia mengerti bahwa ada banyak orang yang menanggung penderitaan yang lebih banyak daripada dirinya, dan melihat kesempatan untuk memberi kekuatan kepada mereka
Sumber : jawaban.com

Sabtu, 25 Oktober 2008

Dimanakah Kebahagiaan?


Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Kata ayah kepada anaknya, "Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati."

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, "Hai, tahukah kamu di mana air itu? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati."

Ternyata semua ikan tidak mengetahui di mana air itu. Si ikan kecil makin gelisah, ia terus berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman. Kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, "Di manakah air?" Jawab ikan sepuh, "Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya..."

MORAL CERITA :

Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan kecil, mencari kebahagiaan kesana kemari, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan mungkin sedang melingkupinya sampai-sampai ia tidak menyadarinya. Saat kita menghitung hal-hal buruk, kita hanya akan melihat hal-hal yang buruk di sekeliling kita. Tapi ketika kita menghitung berkat, kita akan melihat berkat-berkatNya itu nyata dan ada di sekeliling kita. Masihkah Anda mencari kebahagiaan?

Sumber : Jawaban.com

Selasa, 21 Oktober 2008

Daun Dimusim Gugur


Pada suatu pagi hari di sebuah musim gugur, tampak seorang anak bekerja menyapu halaman luar sebuah asrama. Pohon-pohon yang rindang di sekitar situ tampak berguguran daunnya.

Walaupun bekerja dengan rajin dan teliti menyapu dedaunan yang rontok, tetap saja halaman dikotori dengan ranting dan daun. "Aduh capek deh. Biarpun menyapu dengan giat setiap hari tetap saja besok kotor lagi. Bagaimana caranya ya supaya aku tidak harus bekerja terlalu keras setiap hari?" sambil masih memegang sapu, si anak sibuk memutar otak memikirkan cara yang jitu.

Kepala asrama yang melintas di situ menghampiri dan menyapa, "Selamat pagi Anakku, kenapa kamu melamun? Apa gerangan yang sedang kamu pikirkan?""Eh, selamat pagi Paman. Saya sedang berpikir mencari cara bagaimana supaya halaman ini tetap bersih tanpa harus menyapunya setiap hari. Dengan begitu kan saya bisa mengerjakan yang lain dan tidak harus melulu menyapu seperti sekarang ini."

Sambil tersenyum si paman menjawab, "Bagaimana kalau kamu coba menggoyangkan setiap pohon agar daunnya jatuh lebih banyak. Siapa tahu, dengan lebih banyak daun yang gugur, paling tidak besok daunnya tidak mengotori halaman dan kamu tidak perlu menyapu.""Wah ide Paman hebat sekali!" segera dia berlari mendekat ke batang pohon dan menggoyang-goyangkan sekuat tenaga. Semua pohon diperlakukan sama, dengan harapan, setidaknya besok dia tidak perlu menyapu lagi. "Lumayan bisa istirahat satu hari tidak bekerja," katanya dalam hati dengan gembira.

Malam hari si anak pun tidur dengan nyenyak dan puas. Ketika bangun keesokan harinya, cepat-cepat dia berlari keluar kamar. Seketika harapannya berubah kecewa saat melihat halaman yang kembali dipenuhi dengan rontokan daun-daun.

Saat itu pula paman sedang ada di luar dan memperhatikan ulahnya sambil berkata, "Anakku, musim gugur adalah fenomena alam. Bagaimanapun kamu hari ini bekerja keras menyapu daun-daun yang rontok, esok hari akan tetap ada daun-daun yang rontok untuk di bersihkan. Kita tidak bisa merubah kondisi alam sesuai dengan kemauan kita. Daun yang harus rontok, tidak bisa ditahan atau dipaksa rontok.

Maka jangan kecewa karena harus bekerja setiap hari. Nikmati pekerjaanmu dengan hati yang senang, setuju?" kata si paman memberikan sebuah pelajaran hidup yang begitu berarti."Setuju paman. Terima kasih atas pelajarannya," segera dia berlari menghampiri sapunya.

MORAL CERITA :

Jika kita bekerja dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, maka pekerjaan yang kita lakukan akan terasa lebih ringan dan menyenangkan
Sumber : conectique.com

Rabu, 15 Oktober 2008

Penghalang yang Menyimpan Kesempatan


Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.

Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba di kota itu, berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan. Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu.

Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika dia semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu ke pinggir jalan.

Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan.

MORAL CERITA :

Bahwa petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa digunakan untuk memperbaiki hidup kita.

Sumber : Jawaban.com

Senin, 13 Oktober 2008

TERKUNCI DI TOILET


Suatu saat di Airport Changi, temanku, seorang pendeta sedang menunggu keberangkatan pesawatnya untuk kembali ke Indonesia. Ketika 10 menit menjelang boarding , mendadak ia merasa sakit perut yang luar biasa. Ia merasa tidak sanggup menahannya sampai boarding e pesawat, maka ia pun segera mencari kamar kecil terdekat.

Sudah terkenal bahwa airport Changi di Singapura terkenal dengan kebersihan dan kenyamanannya, maka dengan mudah pendeta ini menemukan toilet yang bergitu bersih dan nyaman. Segera ia melaksanakan "tugasnya", lima menit kemudian setelah ia selesai terdengar panggilan melalui pengeras suaranya bahwa penumpang pesawat yang akan menuju Indonesia diharap segera naik.

Dengan segera ia merapikan pakaiannya dan bergerak keluar dari toilet itu. Alangkah terkejutnya ia ketika menyadari bahwa pintu toilet itu tekunci. Dengan susah payah ia berusaha menggedor, mendorong bahkan setengah mendobrak pintu itu namun sia-sia.

Pengeras suara kembali terdengar. Kali ini bunyinya,"seorang penumpang pesawat yang menuju ke Indonesia harap segera naik ke pesawat, karena pesawat akan segera berangkat." Ia semakin panik. Digedornya pintu itu lebih keras, ia pun mulai berteriak tolong dan kali ini mulai mendobraknya, namun tetap sia-sia.

Kali ini dia menyerah. Dengan lemas ia terduduk sambil berpikir, lucu sekali seorang pendeta, ketinggalan pesawat, karena terkunci di kamar kecil airport terbaik di seluruh dunia, dengan pintu terkunci. Tunggu, pikirnya, "mengapa pintunya ada dua ?" tanyanya dalam hati ketika ia melihat dari posisi duduknya melalui cermin di depannya. Di setiap toilet pasti ada sebuah pintu janitor, maksudnya tempat petugas kebersihan menyimpan alat-alat untuk membersihkan toilet. Ternyata ia baru menyadari kalau mencoba membuka pintu yang salah.

MORAL CERITA :

Ketika kita sedang terburu-buru melakukan suatu hal, seringkali yang kita lakukan adalah kesalahan. Kita menjadi begitu emosi dan tidak mampu berpikir dengan baik. Ada kalanya Tuhan membuat kita menjadi tidak bisa berbuat apa- apa kecuali terdiam, sehingga kita dapat berpikir dengan tenang.

Sumber : devoted

(1 Petrus 4:7 Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa)

Kamis, 09 Oktober 2008

KISAH PENJUAL TEMPE


Di sebuah kampung pedalaman Jawa, ada seorang wanita tua yang begitu mengasihi Tuhan. Ia adalah seorang penjual tempe dan ia membuatnya sendiri setiap hari untuk dijual setiap pagi.

Suatu saat wanita itu menyadari kalau tempe yang ia buat belum benar-benar jadi tempe, masih kedelai setengah jadi. Ia menjadi begitu sedih, karena tempe yang setengah jadi tidak akan laku dijual.

Namun ia teringat kepada Tuhan dan berdoa agar menjadi mujizat."Tuhan, aku mohon agar kedelai ini menjadi tempe. Amin." Dia begitu yakin dengan doanya dan segera melihat hasilnya. Ternyata kedelai itu tetap sama. Tetapi ia tidak putus asa.

Wanita itu lalu menumpangkan tangannya, mengangkat kedelai itu dan berdoa memohon mujizat."Aku tahu tidak ada yang mustahil bagiMu Tuhan. Tolong aku supaya kedelai ini menjadi tempe dan bisa dijual, karena ini satu-satunya mata pencaharianku. Kasihanilah aku Tuhan. Amin."

Kali ini ia membuka bungkusnya dengan hati-hati sambil berharap akan terjadi mujizat. Wanita itu terbelalak. Ternyata isi bungkusan itu masih kedelai yang belum jadi. Hari semakin terang, tentu pasar sudah mulai didatangi pembeli, aku tetap harus ke sana, siapa tahu terjadi mujizat di jalan, pikir wanita tua itu. Ia berangkat dengan pengharapan agar kedelai itu berubah menjadi tempe setibanya di pasar, ia berdoa di sepanjang jalan, meminta mujizat Tuhan.

Setibanya di pasar, ia membuka sebungkus dagangannya, tetapi kedelai itu tidak berubah. Wanita itu tertunduk lesu. Tampaknya Tuhan tidak menjawabnya, tapi dalam hatinya ia masih berharap agar Tuhan melakukan mujizat.

Tiba-tiba ia dikagetkan dengan panggilan seorang ibu muda,"Bu, jual tempe kedelai setengah jadi tidak ? dari tadi saya sudah keliling tapi tidak ada yang jual tempe kedelai setengah jadi,"Wanita tua itu terkejut. Selama puluhan tahun ia menjual tempe yang sudah jadi, belum pernah ada orang yang mencari tempe setengah jadi.

Orang itu pun memborong habis semua tempe setengah jadi itu. Sebelum ibu itu pergi, wanita tua itu bertanya,"Untuk apa membeli tempe setengah jadi ?" Ibu itu menjawab,"Oh, ini untuk anak saya yang ada di luar negeri, dia ingin sekali makan tempe dari sini. Jadi kalau dikirim tempe yang sudah jadi, pasti akan busuk di sana. Jadi saya cari tempe yang setengah jadi."

MORAL CERITA :

Selalu ada alasan Tuhan yang lebih indah ketika Ia melakukan sesuatu atas hidup kita. Alasan untuk memberkati kita dengan caraNya. Alasan untuk membuat kita semakin bersandar padaNya.

(Ayub 5.9 Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan tidak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya)

Sumber: devoted

Rabu, 01 Oktober 2008

Anak Purba


Putraku bercerita padaku bagaimana putrinya, Tessa, yang baru berumur satu tahun, meminta remote televisi. Dia bilang kalau Tessa mengingatkannya pada manusia purba yang tinggal di gua, atau mungkin lebih seperti anak purba untuk cerita ini, karena tingkah lakunya yang mirip manusia purba.

Tessa terus menerus berteriak dan meminta remote televisi. Akhirnya, putraku memberikan remote itu kepada Tessa dan mau lihat apa yang akan Tessa lakukan dengan remote itu. Setelah mendapatkan remote itu, ia memencet-mencet tombol terus menerus tetapi tidak ada yang berubah.

Ia mencoba berteriak kepada remote itu, tapi tetap saja tidak ada apapun yang terjadi. Kemudian ia membenturkan remote itu dengan keras ke arah televisi, sambil berteriak semakin kencang.

Akhirnya, karena tidak ada perubahan, ia mencoba memasukkan remote itu ke dalam mulutnya. Karena tidak enak akhirnya ia berteriak ke arah remote itu terakhir kalinya dan kemudian membuangnya ke lantai. Ketika remote itu jatuh ke lantai dan menyebabkan suara yang keras, Tessa melihat ke arah puteraku lalu bertepuk tangan kegirangan. Seperti anak purba. Hehehe...

Saat aku memperhatikan tingkah laku cucuku, aku pikir itu adalah sebuah gambaran yang baik tentang kelakuan kita selama ini. Bagaimana kita seringkali berteriak-teriak ngotot meminta apa yang kita inginkan. Ok, mungkin tidak sama persis seperti yang Tessa lakukan, tetapi kita tidak jauh berbeda, bukan ?

MORAL CERITA :

Terkadang kita memaksa dengan cara kita sendiri dan kalaupun kita mendapatkan apa yang kita inginkan, hal itu tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita bayangkan. Kita coba berbagi hal untuk mendapatkan kepuasan atau kesenangan bagi diri sendiri, tapi kebanyakan hasilnya mengecewakan.

Apakah kita seperti anak purba, tanpa mengerti tujuan Allah, meminta berbagai hal untuk kepuasan sendiri. Bahkan sering memaksa Tuhan, seolah-olah tahu cara menggunakan "remote". Seperti ayah yang sayang anaknya, kadang ia membiarkan kita untuk memiliki apa yang kita mau. Mungkin untuk menunjukkan bahwa kita belum siap untuk hal itu atau untuk menunjukkan kalau hal yang kita minta itu salah.

(YAKOBUS 1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, dirturunkan dari Bapa segala terang.)

Kamis, 18 September 2008

HAL KECIL YANG MENYEBALKAN


Setelah kejadian 1 September di New York, sebuah perusahaan memanggil beberapa karyawan yang selamat dari perusahaan lain untuk berbagi ruang kantor. Ketika pertemuan di pagi hari, ada beberapa kesaksian mengapa mereka masih hidup. Kejadiannya sungguh mencengangkan dan semua dimulai dari hal yang sederhana.

Asal tahu saja, pemimpin perusahaan itu selamat karena mengantar anaknya yang baru masuk TK. Seorang yang lain selamat karena hari itu adalah gilirannya mengantar donat. Seorang wanita selamat karena jam wekernya tidak berbunyi tepat waktu. Seorang karyawan selamat karena mengalami kecelakaan mobil tidak jauh dari lokasi kejadian.

Seorang lagi selamat karena ketinggalan bis. Ada juga seorang ibu yang pagi itu bajunya terkena tumpahan makanan sehingga terlambat berangkat karena harus ganti baju terlebih dahulu.

Seorang pria terlambat karena mobilnya tidak mo distarter. Satu ibu kembali untuk mengangkat telepon. Seorang lagi terlambat karena anaknya rewel sekali hari itu. Satu bapak tidak mendapatkan taxi. Seorang bapak yang lecet kakinya karena memakai sepatu baru , terpaksa harus mampir ke toko obat untuk membeli Band aid. Itu sebabnya dia masih hidup sekarang.

MORAL CERITA :

Sekarang kalau terkena macet, ketinggalan bis, terlambat memencet lift, masuk lagi ke rumah karena bunyi telepon, atau semua hal kecil yang terasa mengganggu kita, kita bisa berpikir, ini adalah alasan mengapa Tuhan mau kita di tempat ini saat ini.

Kalau besok pagi terjadi hal-hal yang menyebalkan seperti macet, listrik mati, karcis parkir hilang, ketinggalan catatan, atau hal kecil yang bisa bikin frustasi, mengucap syukur. Karena Tuhan tetap bekerja melalui hal-hal yang menyebalkan. Tuhan bisa menggunakan hal-hal yang buruk untuk menjadi kebaikan buat kita.

Kalau keadaan sekeliling kita menyebalkan dan tidak mendukung kita untuk bersukacita, pilihannya tetap ada pada kita. Kita bisa ikut murung dan sebal atau sebaliknya, malah bersukacita dan mengucap syukur karena tahu kalau Tuhan turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan buat kita.

(Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah")

PENSIL


Pembuat pensil mengambil sebuah pensil dan sebelum menaruhnya ke dalam kotak ia berkata,"Ada 5 hal yang perlu kamu ketahui, sebelum aku mengirim kamu ke dunia. Ingat-ingat hal itu dan jangan pernah melupakannya, maka kamu akan menjadi pensil yang terbaik."

"Pertama, kamu akan mampu melakukan banyak hal besar, hanya kalau kamu mengijinkan dirimu berada di tangan Seseorang."

"Kedua, kamu akan mengalami kesakitan saat ditajamkan dari waktu ke waktu, tapi kamu memerlukannya untuk menjadi pensil yang lebih baik."

"Ketiga, kamu akan mampu memperbaiki setiap kesalahan yang kamu perbuat, setelah tangan Seseorang menghapusnya."

"Keempat, bagian yang terpenting dari dirimu adalah apa yang ada di dalammu."

"Kelima, dimanapun kamu dipakai, kamu harus meninggalkan bekas. Tidak peduli kondisinya kamu harus terus menulis."

MORAL CERITA :

Coba kalau kita mengambil pelajaran pensil itu untuk diri kita sendiri, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik.

Pertama, kita akan mampu melakukan banyak hal besar, hanya jika kita mengijinkan diri kita berada di tangan Tuhan.

Kedua, ijinkan Tuhan mengasah kita dari waktu ke waktu melalui berbagai masalah hidup, tapi itu akan membuat kita selalu siap dipakai olehNya.

Ketiga, kita bisa saja melakukan kesalahan namun ia akan menghapusnya dan memampukan kita untuk memperbaikinya.

Keempat, bukan apa yang dilihat mata yang menjadi bagian terpenting kita, tetapi apa yang ada di dalam kita.

Kelima, apapun situasinya, kamu akan memberikan dampak di manapun kita berada.
Misi Allah dalam hidup kita harus tercapai.

Hidup kita sedemikian berharga sehingga Tuhan sendiri yang akan memegang kendali. Ia mau membentuk kita seperti yang Ia mau dan memakai kita untuk menyelesaikan misi Allah, yang bisa dikatakan, hanya melalui keunikan kita maka hasilnya akan berbeda

(Matius 16:24 "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.")

Senin, 15 September 2008

PENJARA


Pak Amat berjalan keluar dari pintu lembaga permasyarakatan (penjara). Ia sudah menghuni disana bertahun-tahun dan kini ia dibebaskan, ia dapat kembali menikmati kebebasan.

Karena tak tahu tujuan, ia kemudian duduk di sebuah warung di seberang jalan. Seorang pemuda yang melihat ia kebingungan pun lantas bertanya,"Baru keluar dari penjara ya Pak ?". Tergagap ia menjawab,"Ya...ya...benar Dik..".

Mereka akhirnya berkenalan, setelah itu, Pak Amat pun bertanya pada pemuda ini,"Adik pakai kemeja rapi, pasti Adik kerja di kantoran ya ? , wah pasti senangnya".

Sambil tersenyum sinis, pemuda itu balas menjawab,"Ya...benar Pak, aku kerja di kantoran, tapi kalau bicara senang ?Ha...! mana ada rasa senang, sebenarnya aku benci pekerjaan ini, bosnya galak, kerjanya berat, gajinya pas-pasan, ah....kalau saja aku bisa lepas dari semua ini....", keluh si pemuda sambil menghela nafas.

Melihat ekspresi si pemuda, Pak Amat dengan tersenyum bertanya,"Berarti....Adik masih di dalam penjara ya ?". Mendapat pertanyaan ini, si pemuda tak tahu harus menjawab apa, bisa saja ia menjawab "TIDAK", karena badannya bebas tak terkungkung di dalam penjara, tapi jawaban "YA", untuk pikiran yang terkungkung penjara kehidupan.

MORAL CERITA :

Ketika kita tidak ingin dan tidak merasa nyaman berada di sebuah tempat atau di dalam "penjara"! Ketika itu, pikiran yang muncul hanyalah,"Bagaimana cara melarikan diri dan membebaskan diri dari semua ini ?"

Bila pikiran dan perasaan yang terpenjarakan, ini adalah penjara yang paling menyakitkan. Karena bisa hilang semua harapan, padam semua semangat.

Untuk mengatasinya, cara terbaik adalah dengan merubah pandangan "Aku tidak ingin di penjara" menjadi "Aku merasa nyaman disana".

Memang tidak mudah , tetapi dengan hati lapang dan kesadaran untuk menerima semua kondisi yang tidak menyehatkan, maka rasa sukar dan derita akan jauh berkurang, dan pintu penjara pun akan terbuka.

Senin, 08 September 2008

FOKUS


Sebenarnya Aisyah adalah seorang gadis yang nyaris sempurna. Nyaris ! Ya, jika bukan karena kecelakaan yang telah membuat cacat di wajahnya, mungkin ia adalah seorang gadis yang sempurna.

Ia sangat ramah, baik dan cerdas, menjadi wakil sekolah di setiap perlombaan, baik dalam hal akademik, olahraga, maupun seni dan sosial.Wajah dan penampilannya begitu mengagumkan, membuat iri semua gadis, senyumnya meluluh lantakan hati semua bujang.

Akan tetapi, sebuah kecelakaan tragis telah merubah segalanya, wajahnya menjadi cacat dan mngerikan. Walaupun sudah menjalani pembedahan dan operasi berulang-ulang, cacatnya tak mungkin hilang.

Dulu, ia selalu menjadi idola dan pujaan, sekarang ia harus menghadapi kenyataan, bukan lagi seorang bintang. Kepercayaan dirinya runtuh, ia menarik diri dari pergaulan, tak ada lagi senyuman.

Semua orang merasa kasihan padanya, tapi semakin besar rasa kasihan yang diterimanya, semakin dalam ia tertekan dalam kesendirian.

Suatu hari, Aisyah dipanggil kepala sekolah. Setelah duduk di depannya, kepala sekolah memperlihatkan foto seorang wanita dan bertanya apakah Aisyah tahu siapa dia.

Wanita di dalam foto itu tidaklah cantik, agak gemuk, dan... ia duduk di atas kursi roda !. "Istri bapak, mungkin..?", jawab Aisyah ragu."Ya, ia istri saya !,"jawab kepala sekolah mantap.

Ia melanjutkan,"Dulu ia seorang gadis yang sangat cantik dan pintar seperti kamu, lalu ia mengalami cacat karena kecelakaan, sehingga seumur hidupnya harus menggunakan kursi roda.

Tapi ia adalah seorang wanita yan luar biasa !. Dengan segala keterbatasannya, ia adalah seorang atlet yang mampu mengharumkan nama bangsa, seorang pengusaha yang sukses dan mandiri, dan seorang ibu yang mampu merawat serta mendidik anak-anak kami hingga menjadi orang yang sukses dan berguna.

Nah..sekarang kamu lihat, di dalam foto itu, hal apa yang paling menarik perhatianmu dan mengapa ?". Setelah memperhatikan dengan cermat, Aisyah menjawab,"kursi roda dan rasa kasihan....".

Mendengar jawaban Aisyah, kepala sekolah melanjutkan "Ya...semua orang yang melihat foto ini selalu terfokus pada kursi rodanya , atau dengan kata lain, ketidak berdayaannya, sehingga yang muncul hanyalah perasaan kasihan.

Pernahkah kita berpikir tentang kesabaran, keuletan, dan keteguhan yang ada di dalam dirinya ? Bila kita bisa berpikir demikian, maka yang muncul pasti adalah kekaguman.

Intinya, bila kita fokus pada suatu masalah, maka masalah itu akan mendominasi pikiran kita. Begitu juga dengan kondisi kamu, ketika kamu fokuskan pikiranmu pada wajahmu yang cacat, maka yang kamu rasakan hanyalah kesedihan dan kekecewaan.

Tapi, bila kamu bisa memfokuskan pikirianmu pada semua kelebihan dan kekuatan yang kamu miliki, kamu akan menjadi orang yang berani, tegar dan penuh arti. Masalahnya bukan pada cacatmu, tapi pada pikiranmu !". Aisyah menangis dalam keharuan, ia telah mendapat pencerahan.

MORAL CERITA :

Kebahagiaan dan penderitaan adalah sebuah pilihan. Semua tergantung pada pikiran, bila kita berpikir hal ini baik, maka ia akan menjadi baik, begitu juga sebaliknya, sedernaha bukan ?

Contohnya, saat ini banyak wanita gemuk yang begitu percaya diri dan bangga dengan dirinya, mereka terlihat santai dan bahagia, sedangkan di lain pihak, banyak wanita yang sudah langsing tapi masih merasa khawatir dan selalu was-was dengan berat badannya.

Dua hal yang kontradiktif, lalu apa yang membedakan keduanya ? Semua kembali kepada PIKIRAN. Pikiran menentukan segalanya.

Maka, jagalah selalu pikiran, jangan lengah ! Fokuskan pikiran ke arah kebajikan, maka kebahagiaan akan menjadi kenyataan.

Minggu, 07 September 2008

PIKIRAN YANG SEMPIT


Seorang musafir yang kemalaman meminta ijin menginap di sebuah sekolah. Tapi di sana ada peraturan, tamu yang ingin menginap harus beradu debat, bila ia menang, maka ia boleh menginap.Si guru mewakilkan pada muridnya untuk berdebat, sedangkan dirinya menunggu di luar.

Di dalam ruangan, mula mula si musafir mengangkat 1 jari dan langsung dibalas oleh si murid dengan mengangkat 2 jarinya. Selanjutnya si musafir mengangkat 3 jari. Melihat ini si murid mengepalkan tangan, lalu meninju wajah si musafir.

Dengan menahan kesakitan, si musafir keluar menemui si guru di depan, dan berkata,"Murid anda luar biasa, ketika kuangkat satu jari yang berarti Tuhan yang satu, ia membalas dengan 2 jari yang berarti , Tuhan dan Rasulnya.

Kemudian kuangkat 3 jari yang berarti Tuhan, Rasul dan Ajarannya, dia mengepalkan tangan, mengartikan semuanya adalah satu kesatuan, dan ditinjunya wajahku supaya aku ingat selalu akan hal ini, saya kalah...saya mohon diri".

Setelah si musafir pergi, si murid datang dan menemui guru sambil marah-marah dan berkata"Guru, betapa kurang ajarnya tamu tadi.

Pertama-tama ia melihat mataku yang cuma satu, ia mengejekku dengan mengangkat 1 jarinya. Tetapi, kusabarkan diri, sebagai tamu, kuhormati dia dengan mengangkat 2 jari, memuji dua matanya yang sempurna. Lagi-lagi ia mengejekku, menunjukkan 3 jari, berarti jumlah mata kami berdua yang cuma tiga, hilang kesabaranku, kutinju dia !!!".

MORAL CERITA :

Sering kita berpikir, mengapa orang lain sulit memahami diriku ? Tak mau mengerti keinginanku ? Padahal kita sudah menunjukkan perasaan dengan berbagai cara dan tanda.

Eit....! Jangan mudah menyalahkan orang lain dulu. Mimik bisa menipu, sikap bisa berbeda dengan perasaan. Apakah orang tertawa pasti gembira ? Apakah orang menangis pasti bersedih ? Semua tak pasti. Setiap orang hanya bisa menduga dan menebak.

Jadi kalau mereka keliru dalam menginteprestasi sebuah kondisi, wajar-wajar saja. Hanya pikiran yang sempit yang menganggap dirinya bisa dipahami sepenuhnya oleh orang lain, bagaimana mengharap orang lain memahami diri kita sedangkan kita sendiri pun belum tentu bisa memahami diri sendiri !

Jadi, mulailah membuka komunikasi, jujur dan rendah hati. Sehingga, orang lain bisa mengerti dan memahami.

ARTI CINTA


Seorang gadis mengeluh, setiap kali ia bertanya kepada pacarnya"Mengapa kamu cinta padaku ?", pacarnya tak pernah menjawab, hanya diam dan tersenyum.

Teman-temannya yang lain selalu punya alasan mengapa pacar mereka mencintai mereka, "Karena suaraku yang merdu !" sahut si C.

Semakin lama gadis ini semakin marah dan kecewa."Setiap kali kutanya ia diam, berarti pacarku tidak mencintaiku lagi ! Akan kuputuskan saja dia !", pikir si gadis di dalam hati.Dan, akhirnya diputuskannya sang pacar dan jalinan kasih mereka.

Beberapa bulan kemudian, si gadis pergi ke luar kota , dan terjadi kecelakaan yang dahsyat, wajahnya cacat, ia menjadi bisu, dan kakinya harus diamputasi. Si gadis begitu sedih,"Mana ada lagi laki-laki yang mau mendekati seorang gadis cacat dan tak lagi berarti seperti diriku ?", pikirnya di dalam tangis.

Suatu hari, pacar yang dulu pernah diputuskannya datang. Karena si gadis tak lagi bisa berbicara, dengan menulis di atas kertas ia bertanya kepada mantan pacarnya,"Mengapa kamu masih datang kemari, kini aku cacat dan sudah tidak berarti...".

Si pemuda dengan tersenyum berkata,"Dulu, aku tak bisa menjawab ketika kamu selalu bertanya, mengapa aku mencintaimu. Kalau dulu kukatakan aku mencintaimu karena kamu pandai bernyanyi, tentu setelah kamu bisu, tak ada alasan lagi bagiku untuk mencintaimu, ?Kalau kukatakan karena kamu pandai menari, msih adakah cintaku padamu setelah kakimu diamputasi ? Dan kalau kukatakan karena wajahmu yang cantik dan menarik, tentu cintaku hilang setelah wajahmu cacat dan jelek.

Jadi, dari dulu, sekarang, hingga nanti, aku mencintai kamu tanpa alasan, aku mencintai apa adanya kamu !".

MORAL CERITA :

Cinta adalah memberi,memberi, dan memberi. Cinta yang murni tak pernah meminta, tak pernah menuntut. Ia hadir tanpa pamrih, ia penuh dengan keikhlasan.

Dengan cinta, hidup terasa manis dan indah. Coba kita ingat, ketika masih pacaran, bagaimana rasanya cinta, indah dan membahagiakan bukan ?, mengapa ? Karena cinta selalu memaafkan, selalu menutupi kelemahan dan kekurangan.

Wajah sang pacar berjerawat, dibilang bagai malam dihiasi bintang. Badan sang pujaan gemuk bagai buntelan, dibilang seksi nan menawan, dan seribu satu pembenaran lainnya.

Tapi setelah menikah dan cinta mulai memudar, apa yang dikatakan ? Tahu sendirilah apa jawabannya !. Jadi , jagalah hati dengan cinta, agar hidup terasa lebih indah.

IRI HATI


Andaikan saat ini Anda diberikan uang sejumlah Rp. 50.000,' (lima puluh ribu rupiah), apakah anda menjadi senang ? Pasti senang, hari gene....siapa sih yang tidak senang mendapat rejeki, gratis lagi. Saat ini pasti Anda akan benar-benar bahagia.

Nah ! selanjutnya sahabat di sebelah tempat duduk Anda diberikan uang sejumlah Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah). Melihat in bagaimana perasaan Anda sekarang ?

Masihkah ada sisa-sisa kebahagiaan yang barusan anda rasakan ? Ataukah di dalam pikiran Anda mulai timbul pertanyaan, "Mengapa ia mendapat lebih dibanding saya ? Apa sih kelebihannya ? bagaimana sih hitungannya ?" dan seterusnya...dan seterusnya....

MORAL CERITA :

Ketika kita melihat orang lain mendapatkan lebih..lebih sukses, lebih kaya, lebih berhasil, dan lebih bayak dibanding yang kita dapatkan, dapatkah kita memandangnya dengan hati bahagia ? Ungkapan "Senang lihat orang susah, susah lihat orang senang" mungkin lebih tepat menggambarkan keadaan ini.

Perasaan sirik,dengki, dan iri dapat membutakan mata hati, membuat kita tak mampu melihat persoalan dengan jernih. Kita memandang dengan sinis, mencari segala alasan yang mungkin untuk menyenangkan hati, dari mencela sampai mencaci.

Bagaimana kita bisa merasa lebih, bila tak pernah berpuas diri ? Lihatlah ! betapa rasa iri mampu melenyapkan kebahagiaan dalam sekejap dan tanpa kita sadari.

Yakinlah, berapapun yang kita dapatkan tidak akan berarti bila selalu dibandingkan-bandingkan dengan yang berlebih. Semua hal ada kurangnya, ada juga lebihnya, tidak ada satupun yang sempurna di dunia ini.

Berani mengatakan cukup dan berpuas diri, kebahagiaan pasti akan kita raih !.